Makanan Pedas Ibu Hamil Muda

Kesehatan Ibu Hamil

Meskipun konsumsi makanan pedas tidak secara langsung membahayakan janin, itu bisa berdampak pada kenyamanan ibu hamil. Banyak wanita hamil mengalami heartburn dan gangguan pencernaan, yang bisa diperburuk oleh makanan pedas. Jika ibu hamil merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi makanan pedas, sebaiknya mengurangi atau menghindarinya. Menurut Journal of Perinatal Medicine, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan reaksi tubuhnya terhadap berbagai jenis makanan dan menyesuaikannya untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan pencernaan (Smith et al., 2022).

Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Pedas?

Konsumsi makanan pedas saat hamil adalah topik yang sering diperdebatkan. Makanan pedas, yang biasanya mengandung cabai atau bumbu pedas lainnya, dapat memengaruhi sistem pencernaan dan dapat menyebabkan berbagai reaksi tubuh. Mari kita tinjau beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:

Banyak kabar mengenai pantangan makanan yang harus dipatuhi oleh ibu hamil. Salah satunya adalah makanan pedas. Makanan ini dianggap bisa menimbulkan keguguran bahkan dipercaya dapat menyebabkan bayi botak. Lantas, bagaimana kebenarannya?

Makanan pedas erat kaitannya dengan makanan yang mengandung cabai. Makanan pedas berbeda dari makanan lainnya karena dapat memberikan sensasi unik, yaitu rasa panas atau terbakar di mulut dan lidah.

Meski terdengar tidak nyaman, sebagian ibu hamil justru menyukai makanan ini. Bahkan, katanya rasa pedas justru dapat meningkatkan nafsu makan, lho.

Meningkatkan kekebalan tubuh

Di samping efek samping yang kurang nyaman, ternyata beberapa peneliti percaya bahwa makanan pedas bahkan dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. Selain itu, makanan pedas berdampak positif pada kesehatan jantung.

Asalkan, makanan pedas tersebut dikonsumsi dalam jumlah wajar oleh ibu hamil.

Bunda ngidam makan sate saat hamil? Makanan asli Indonesia ini memang bisa menggugah selera bila disajikan dalam kondisi panas.

Makan sate saat hamil sebaiknya dikurangi dulu, Bunda. Sebab, sate merupakan makanan yang dibakar dan seringkali menggunakan daging mentah langsung bakar dalam pengolahannya.

Dilansir laman Eating Well, makanan yang dibakar mengalami proses kimia yang disebut non-enzymatic browning. Ada dua jenis non-enzymatic browning, yakni karamelisasi dan reaksi Maillard.

Karamelisasi terjadi ketika karbohidrat atau gula dipanaskan dan air dihilangkan, kemudian diikuti dengan proses yang disebut isomerisasi (ketika suatu senyawa atau makanan diubah menjadi bentuk yang berbeda) dan polimerisasi (menggabungkan molekul, memberikan warna coklat pada makanan dan rasa pedas).

Sedangkan, reaksi Maillard terjadi ketika asam amino dalam makanan bereaksi dengan gula pereduksi saat makanan dimasak. Proses ini juga memberikan rasa yang berbeda, serta warna yang lebih gelap pada makanan tersebut.

Namun, jika makanan yang dimasak sudah melewati titik karamelisasi, makanan tersebut akan menjadi hitam dan hangus. Makanan yang dimasak dalam suhu tinggi kemungkinan besar mengandung bahan kimia akrilamida, heterosiklik (HCA), dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

Lalu apa saja dampak makanan yang dibakar, seperti sate, untuk janin dan ibu hamil?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya!

Bolehkah Konsumsi Makanan Pedas Saat Hamil Muda?

Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.

Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia

hamil muda makanan pedas

Kehamilan adalah fase luar biasa yang membawa banyak perubahan, baik secara fisik maupun emosional. Di tengah kebahagiaan menyambut kehidupan baru, banyak ibu hamil yang bertanya-tanya tentang berbagai hal, termasuk keamanan makanan yang mereka konsumsi. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, “Bolehkah ibu hamil makan pedas?” Pertanyaan ini menuntut perhatian khusus, mengingat perubahan dalam tubuh ibu hamil dan dampak potensial yang mungkin terjadi. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai keamanan konsumsi makanan pedas selama kehamilan serta dampaknya pada kehamilan.

Menyebabkan penyakit asam lambung

Secara umum, konsumsi makanan yang dibakar terlalu sering bisa menyebabkan asam lambung naik. Makanan yang dibakar bisa membuat sistem pencernaan, terutama lambung, bekerja ekstra untuk mencernanya.

Peningkatan asam lambung saat hamil bisa membuat Bunda tidak nyaman menjalankan aktivitas. Terlebih, ibu hamil rentan mengalami penyakit asam lambung karena perubahan hormon kehamilan.

Mencegah kekurangan vitamin

Salah satu manfaat jantung pisang bagi ibu hamil muda, yakni dapat mencegah Mama dan bayi kekurangan vitamin. Menurut African Journal of Biotechnology, setiap 100 gram bunga pisang memberikan nutrisi sebanyak:

Berdasarkan daftar nutrisi di atas, jelas bahwa jantung pisang memiliki nutrisi lengkap dan bisa memenuhi kebutuhan gizi bayi yang sedang berkembang di dalam kandungan. Hal ini juga dapat membantu mencegah bayi lahir dengan kekurangan vitamin.

Tidak hanya untuk bayi, nutrisi dalam jantung pisang juga dibutuhkan untuk ibu hamil. Salah satu vitamin esensial yang diberikan dari jantung pisang adalah vitamin C yang berperan sebagai antioksidan.

Kandungan antioksidan yang ada pada vitamin C dapat membantu tubuh terhindari dari radikal bebas. Mengutip dari Dr Health Benefits, jantung pisang memilki kandungan antioksidan yang cukup tinggi.

Selain itu, mengonsumsi jantung pisang pun juga dapat mencegah kanker dan menurunkan risiko penuaan dini lho, Ma.

Bahaya Makanan yang Dibakar untuk Ibu Hamil

Ayam bakar atau daging barbeque pasti akan terlihat menggiurkan bagi ibu hamil. Namun saat Hamil, sebaiknya Bunda tidak mengonsumsi makanan yang dibakar karena dapat berpotensi membahayakan janin. Selain makanan yang dibakar dapat menghasilkan zat karsinogen pemicu kanker, ayam atau daging yang dibakar memiliki kemungkinan tidak matang dengan sempurna.

Makanan yang tidak dimasak dengan sempurna tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Hal ini disebabkan karena makanan mentah dapat mengandung berbagai bakteri yang membahayakan janin seperti bakteri Salmonella dan Listeria.

Tak hanya itu saja, makanan mentah juga dapat mengandung parasit Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau bahkan keguguran. Untuk menghindari risiko toxoplasma, pastikan Bunda mengonsumsi daging dalam keadaan matang yang dapat ditandai dengan tidak adanya bagian kemerahan atau merah muda pada daging.

Efek samping makanan pedas bagi ibu hamil

Lantas, apa saja efek samping makanan pedas bagi ibu hamil? Simak ulasannya berikut ini dilansir dari Parents dan Baby Center.

Mengonsumsi makanan pedas saat hamil dapat meningkatkan risiko sakit maag. Kondisi ini disebabkan, karena hormon kehamilan mengendurkan katup antara kerongkongan dan lambung, sehingga asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

Sementara, makanan pedas bisa meningkatkan asam lambung sehingga meningkatkan risiko sakit maag yang dialami oleh ibu hamil.

Makanan pedas juga bisa memicu sakit perut atau kondisi perut yang tidak nyaman pada ibu hamil. Sebab, selama kehamilan maka proses pencernaan ibu hamil  melambat.

Kondisi tersebut, dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut saat makan makanan tertentu, seperti makanan pedas. Selain gangguan pencernaan, makanan pedas juga bisa memicu diare pada ibu hamil.

Mengonsumsi makanan pedas juga membuat mual kehamilan alias morning sickness semakin parah.

Contoh Makanan yang Dibakar

Hampir semua orang pasti menggemari ayam bakar. Namun, jika Bunda dalam keadaan hamil, sebaiknya hati-hati ya dalam mengonsumsi makanan yang satu ini. Makanan yang dibakar dapat menimbulkan senyawa karsonigen atau karsinogenik. Senyawa karsinogen yang berada dalam jumlah besar di dalam tubuh dapat merusak DNA pada sel sehingga menyebabkan timbulnya sel kanker.

Selain pemicu kanker, daging ayam bakar juga memiliki kemungkinan tidak matang dengan sepenuhnya. Bagian ayam yang tidak dimasak dengan matang dapat mengandung bakteri dan parasit seperti yang dapat membahayakan kesehatan janin seperti toxoplasma, E.coli, listeria, dan salmonella. Jika Bunda tetap ingin makan ayam bakar, pastikan ayam tersebut sudah dimasak sebelumnya sampai matang dan hindari mengonsumsi bagian yang hangus.

Ikan merupakan makanan yang memiliki banyak nutrisi yang baik bagi kehamilan. Namun, ikan yang dimasak dengan cara dibakar dapat berisiko membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin. Makanan yang dibakar untuk ibu hamil memang kurang dianjurkan untuk dikonsumsi karena dapat berpotensi adanya bagian yang tidak matang dengan sempurna.

Ikan yang belum matang dapat mengandung virus, bakteri atau parasit yang menjadi pemicu infeksi pada kehamilan seperti norovirus, vibrio, salmonella, dan listeria. Infeksi tersebut dapat menimbulkan gangguan serius pada janin seperti kelahiran prematur, keguguran, janin meninggal dalam kandungan, serta meningitis dan infeksi darah pada bayi setelah ia lahir.

Siapapun pasti tergiur jika melihat daging bakar atau daging panggang. Apalagi sekarang korean barbeque sedang menjadi tren kuliner di Indonesia. Namun, jika Bunda ingin mencobanya, pastikan daging yang Bunda konsumsi sudah matang dan tidak ada bagian yang kemerahan.

Mengonsumsi daging mentah dapat membahayakan janin karena daging mentah berpotensi mengandung bakteri dan parasit seperti Toxoplasma gondii, E.Coli, Listeria, dan Salmonella. Parasit toxoplasma dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius pada janin seperti kebutaan, penyakit bawaan lahir, dan kelainan otak. Tak hanya itu saja, infeksi toxoplasma pada ibu hamil yang tidak diobati juga dapat menyebabkan keguguran, lahir prematur, dan janin meninggal di dalam kandungan.

Seperti makanan yang dibakar lainya, roti bakar juga dapat mengandung karsinogen atau zat pemicu kanker jika dibakar terlalu lama dan ada bagian yang sedikit hangus. Selain itu, roti bakar juga mengandung zat tepung yang bila dimasak dengan suhu terlalu panas bisa menghasilkan zat akrilamida. Zat tersebut merupakan zat yang berbahaya bagi janin karena dapat membuat bayi lahir dengan berat badan yang rendah dan lingkar kepala yang kecil.

Jagung bakar biasanya memiliki bagian yang agak gosong atau kehitaman. Walaupun bagian ini dapat menambah rasa enak pada jagung bakar, namun bagian yang gosong ini kurang baik bagi kesehatan, termasuk bagi ibu hamil.

Hal ini disebabkan karena bagian yang sedikit gosong tersebut dapat mengandung senyawa karsinogen yang menjadi pemicu sel kanker. Mengonsumsi jagung bakar secara berlebihan juga tidak baik untuk ibu hamil karena jagung mengandung asam lemak omega-6 yang tinggi yang dapat memicu inflamasi.