Agama Terbesar di Dunia
Sampai saat ini, Kristen merupakan agama terbesar nomor satu di dunia. Hal itu karena jumlah pengikutnya, baik kristen protestan, katolik hingga ortodoks mencapai hingga 2,38 miliar di seluruh dunia.
Berdasarkan data lembaga riset Pew Research Center pada 2015, 31,2 persen populasi dunia merupakan pemeluk Kristen. Adapun, negara yang menjadi rumah bagi pemeluk Kristen terbesar di dunia saat ini adalah Amerika Serikat, diikuti Brasil dan Meksiko.
Agama di Indonesia yang Diakui Beserta Kitab Suci, Tempat Ibadah dan Hari Rayanya
Di urutan kedua dalam daftar agama terbesar di dunia adalah Islam. Mengutip World Population Review, setidaknya terdapat 1,91 miliar penduduk dunia yang memeluk agama Islam.
Dengan pertumbuhan alami yang tinggi dibandingkan agama lain, Pew Research Center memprediksi agama Islam akan memiliki pengikut dengan jumlah yang hampir menyamai populasi Kristen pada tahun 2050.
Agama Islam bisa ditemukan di berbagai wilayah dunia. Adapun, agama terbesar di Indonesia adalah Islam.
Ajaran agama Hindu bermula di India. Ajaran ini diyakini ada sejak 4.000 tahun silam, diawali dengan masuknya bangsa Arya ke India. Hindu merupakan agama terbesar ketiga di dunia.
Adapun, agama ini banyak memiliki pengikut di India, Nepal dan Bangladesh. Jumlah pemeluk Hindu di India mencapai 79,8 persen dari total populasi. Sedangkan, di dunia terdapat 1,16 miliar penduduk yang mengikuti ajaran Hindu, atau setara dengan 15,1 persen populasi dunia.
Agama terbesar di dunia terakhir adalah Buddha. Agama ini berasal dari India sejak 2.500 tahun lalu dengan pendirinya adalah Siddharta Gautama. Ia dan pengikutna menyebarkan ajaran Buddha ke berbagai wilayah lainnya di dunia.
Kini, penganut ajaran Buddha paling banyak ditemui di China, mencakup 18,3 persen dari total populasi negara itu atau 254,7 juta penduduk. Secara umum, Buddha diikuti oleh sekitar 507 juta orang di dunia. Menurut data dari Pew Research Center 2015, 6,9 persen populasi dunia menganut Buddha.
Demikian informasi agama terbesar di dunia. Semoga bisa menambah wawasanmu ya!
Editor: Puti Aini Yasmin
Liputan6.com, Jakarta Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Namun, tidak sedikit juga yang menjadikan rumah sebagai investasi di masa depan dan pembuktian status sosial pemiliknya. Apalagi, di zaman sekarang ini, status sosial cukup penting bagi setiap orang.
Tak hanya sebagai tempat tinggal, rumah juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter seseorang. Lingkungan rumah yang membangun kebersamaan, nilai-nilai, dan pola interaksi di dalamnya dapat memengaruhi perkembangan individu secara signifikan.
Sebagian besar orang menganggap bahwa memiliki rumah dengan ukuran yang memadai sudah cukup untuk dijadikan sebagai tempat tinggal, namun, pandangan yang berbeda hadir dari segelintir individu. Bagi mereka, memiliki rumah mewah dengan ukuran yang besar dan luas dapat memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas.
Beberapa rumah memiliki bentuk yang unik mencerminkan kekreatifan dan karakter unik penghuninya, bahkan ada yang memiliki ukuran yang sangat besar, menjadi manifestasi dari kejayaan atau keberhasilan seseorang.
Dilansir dari Magicbricks pada Jumat (24/11/2023), berikut 5 daftar rumah terbesar dan termewah yang ada di dunia tahun 2023.
Jakarta, CNBC Indonesia - Musim hujan telah tiba, di mana saat musim hujan biasanya hewan-hewan yang terbilang berbahaya akan muncul, terutama ular.
Bagi Anda yang bertempat tinggal di desa atau di kota dengan pekarangan yang cukup luas dan tanaman yang cukup lebat mungkin perlu mewaspadai akan kemunculan ular.
Perubahan iklim, seperti kenaikan suhu dan cuaca tidak menentu, juga berpengaruh terhadap ular. Dikutip dari WHO (World Health Organization), perubahan iklim dan kemunculan ular memiliki keterkaitan.
Organisasi Kesehatan Dunia itu menyebut bahwa perubahan iklim hanya akan memperburuk masalah bagaimana ular berbagi tempat dengan manusia. Hal ini karena ular akan menggeser distribusinya seiring dengan meningkatnya suhu dan kejadian-kejadian ekstrem yang lebih sering terjadi.
Manusia akan mengubah praktik pertanian, sehingga akan ada tekanan lebih besar bagi ular untuk bermigrasi atau mengungsi. Akibatnya, kontak dan konflik antara manusia dengan ular diperkirakan akan menjadi lebih sering terjadi di beberapa wilayah
Ular merupakan kelompok reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang yang tersebar luas di dunia. Hewan ini kerap dikenal bahaya karena beberapa diantaranya memiliki bisa yang mematikan.
Namun, tidak semua ular memiliki bisa yang mematikan. Salah satunya yakni ular sanca. Meski tidak memiliki bisa, tetapi ular sanca tetap menjadi hewan yang mematikan karena memiliki kemampuan konstriksi yang efektif untuk membunuh mangsanya.
Ular sanca akan melilit tubuh mangsanya dengan erat, memadatkan cengkeramannya, dan membuat mangsanya mati lemas karena aliran darah dan pernapasannya terhenti.
Pada musim hujan, ular sanca cenderung lebih sering ditemukan karena mungkin habitat teresterialnya tergenang, maka ular akan keluar dari persembunyiaanya untuk mencari tempat yang nyaman.
Sebagai satwa berdarah dingin, ketika kepanasan, maka ular harus masuk ke air. Untuk itu, ular harus bisa mengontrol suhu tubuhnya, jangan sampai melebihi batas suhu toleransi lingkungan, karena bisa mati.
Umumnya, ular sanca termasuk salah satu ular terbesar di dunia. Beberapa spesies ular sanca bisa tumbuh hingga 8-10 meter. Bahkan, rahang bawah ular sanca bisa terbuka lebar hingga sepuluh kali kepala manusia.
Dengan ukuran raksasanya, ular-ular tersebut bisa terhindar dari predator dan bisa memakan berbagai jenis hewan. Adapun ular sanca biasanya berburu mangsa di malam hari, seperti kadal, burung, dan mamalia kecil.
Mereka juga cenderung hidup di daerah tropis. Itulah kenapa, benua Asia jadi tempat tinggal banyak ular raksasa. Tak tanggung-tanggung, beberapa spesies ular terbesar di dunia dan ular terpanjang di dunia dapat ditemukan di Asia, terutama di Asia Tenggara.
Secara umum, ular-ular besar tersebut menghuni hutan. Namun tak jarang, mereka juga ditemukan di area pemukiman. Apalagi jika sudah memasuki musim hujan, sehingga potensi keluarnya ular-ular ini di pemukiman cukup besar.
Lalu, jenis ular sanca apa yang terbilang sangat besar mungkin di dunia? Berikut ini daftarnya.
1. Sanca Bodo (Python bivittatus)
Sanca bodo adalah ular sanca terbesar di dunia sekaligus spesies ular terbesar di Asia. Mengutip beberapa sumber, ular dengan nama ilmiahpython bivittatusini bisa tumbuh sepanjang 7 meter dan seberat 182,2 kilogram. Namun ular sebesar itu cukup jarang ditemukan, rata-rata panjang ular ini ada di angka 3 sampai 5 meter dengan berat 20 sampai 40 kg.
Tak cuma besar, ular ini juga punya badan yang gemuk dan berotot. Karena tidak berbisa, bentuk tubuhnya tersebut membantu sanca bodo untuk melilit mangsa dengan sangat kuat.Tubuhnya berwarna cokelat dan dipenuhi pola kotak-kotak layaknya jerapah, kepalanya berbentuk seperti berlian dengan pola panah di atasnya.
Penyebarannya cukup luas dan bisa ditemukan di Myanmar, Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Laos, Kamboja, hingga China.
Mereka juga menjadi hewan invasif di Florida, Amerika Serikat (AS) dan memberikan efek buruk bagi ekosistem asli di sana. Ular ini juga perenang yang handal dan menghuni hutan, rawa, padang rumput, dan daerah dekat sungai.
2. Sanca Kembang (Malayopython Reticulatus)
Sanca kembang memang bukan ular terbesar di Asia, tetapi spesies ini adalah yang terpanjang. Memang tidak seberat sanca bodo, tetapi ular ini punya badan yang jauh lebih panjang, yaitu di angka 10 meter bahkan lebih.
Badannya juga lebih memanjang dan ramping. Karenanya, tak jarang sanca kembang juga memanjat pohon untuk mencari hewan seperti burung, kadal, atau monyet. Kulitnya juga punya warna cokelat muda yang dihiasi corak seperti batik atau bunga berwarna jingga, putih, dan hitam.
Selain itu, di bagian depan mulutnya, ular raksasa ini memiliki sensor pendeteksi panas yang memudahkannya mendeteksi mangsa di lebatnya hutan dan pepohonan.
Mangsanya sangat beragam. Mereka bisa memakan mamalia kecil, burung, monyet, babi, bahkan dalam beberapa kasus, sanca kembang sanggup memakan manusia.
Karena tidak berbisa ular ini mengandalkan giginya yang tajam dan lilitannya yang kuat membunuh mangsa. Mereka juga tersebar luas dan dapat ditemukan di India, Thailand, Malaysia, sampai Indonesia.
3. Sanca Batu India (Python Molurus)
Sanca batu india atauPython molurusmerupakan kerabat dekat dari sanca bodo. Bahkan awalnya, kedua ular ini diklasifikasikan sebagai satu spesies.
Dahulu, sanca bodo merupakan subspesies dari sanca batu india dan punya nama ilmiah python molurus bivitattus.Akhirnya setelah dilakukan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa keduanya merupakan spesies yang berbeda.
Pada 2009, pemisahan spesies antara sanca bodo dan sanca batu india dilakukan. Namun, karena kekerabatannya yang dekat, kedua ular ini punya ciri fisik yang serupa.
Keduanya sama-sama berwarna cokelat, tapi pola di tubuh sanca batu india lebih acak dan tidak mengotak seperti di tubuh sanca bodo. Ukuran sanca batu india lebih kecil, yaitu dengan panjang di angka 4 sampai 6 meter.
Seperti namanya, sanca batu india juga lebih suka berada di bebatuan, padang rumput, savana, hutan terbuka, dan terkadang berada di dekat perairan. Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka jadi habitat alami ular tidak berbisa ini.
4. Sanca Patola (Simalia Amethistina)
Sanca patola merupakan ular tidak berbisa yang bisa tumbuh hingga sepanjang 4 meter dengan bobot mencapai 15 kilogram.
Mereka juga salah satu ular raksasa yang bisa ditemukan di Pulau Papua dan Australia. Ular ini merupakan hewan arboreal dan kerap ditemukan bertengger di dahan atau ranting pohon.
Sebagai ular arboreal tentunya ular ini punya tubuh yang ramping, panjang, dan otot yang kuat. Mereka juga sangat suka memakan hewan-hewan seperti burung, tupai, kelelawar, dan reptil kecil.
Ular dengan nama ilmiah simalia amethistinaini punya perpaduan warna hitam, cokelat, dan jingga yang sangat menawan. Sisiknya juga halus dan akan memancarkan warna pelangi terang jika terkena sinar matahari, karenanya ia sangat populer sebagai peliharaan.
Namun karena hal ini sanca patola sering diburu dan menyebabkan populasinya kian menurun. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin ular eksotis ini akan punah di kemudian hari.
5. Sanca Papua (Apodora Papuana)
Sesuai namanya, ular sanca ini banyak ditemukan di Pulau Papua, tepatnya di Indonesia dan Papua Nugini. Ular ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 4,3 meter.
Warnanya cukup beragam mulai dari cokelat, abu-abu, sampai hitam. Warna tersebut juga punya fungsi, yaitu untuk membantu ular ini bersembunyi dan berkamuflase di bawah bebatuan, kayu, dan rerumputan di hutan dan savana.
Secara khusus, sanca papua hanya memakan mamalia kecil. Ia juga merupakan predator penyergap yang akan berdiam diri sembari menunggu mangsanya mendekat.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Melde dich an, um fortzufahren.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Agama Tertua di Dunia yang Muncul Sebelum Masehi, Salah Satunya Ada di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Agama terbesar di dunia dapat dihitung berdasarkan jumlah pemeluknya. Di dunia sendiri ada banyak agama yang dianut oleh masyarakat.
Bahkan, beberapa di antara agama tersebut dianut oleh ratusan juta hingga miliaran orang lho. Lantas, apa agama nomor 1 di dunia? Ini informasinya.